Menjelang ulang tahun ke-29.
Kata teman, usia hanya ada di atas kertas. Dia ada di akte kelahiran. Dia ada di raport-raport kita. Dia ada di ijazah-ijazah kita. Dia ada di CV-CV kita. Yeah, pokoknya, hal-hal yang berkaitan dengan administrasi. Bahkan, di internet, kita juga sering ditanya, berapa usianya. Lebih halusnya, ada form yang harus kita isi tentang tanggal/bulan/tahun lahir.
Administratif juga sih.
Setiap tahun, aku selalu membuat catatan tentang ulang tahunku. Tidak penting-penting amat sih. Begitu pula dengan ulang tahun kita. Tapi, dia semacam alarm bagi kita untuk mengingatkan diri kita, sudah berapa tahun kita diberi kesempatan untuk menghirup udara,
Eh, apa sih yang telah dilakukan? Dalam konteks ini, apa sih yang telah aku lalukan? Ah, ternyata tidak banyak. Kurang malah. Sering buat banyak orang kecewa, sedih, dan menangis. Orang tuaku, teman-temanku, atau bahkan orang-orang yang tidak pernah aku temui.
29 tahun ini. Aku sudah, paling tidak, aku sudah merasakan naik-turunnya hidup. Sangat bahagia. Bahagia. Sedih. Sangat sedih. Atau bahkan, datar. Merasa ramai. Merasa sepi. Atau, merasa sepi di tengah-tengah keramaian. Segala macam emosi berkecamuk.
29 tahun. Hidupku memang jauh dari sempurna. Atau mungkin, memang tidak pernah bisa menjadi sempurna. Karena hidup, tidak akan pernah bisa sempurna. Setiap detik, orang belajar. Aku belajar. Mengoreksi diri sendiri. Betapa ini salah. Itu salah. Betapa ini dan itu perlu diperbaiki.
Dalam satu titik, kita atau aku, merasa telah menemukan tujuan hidupku itu apa. Lalu, bagaimana aku berusaha untuk memenuhi semua itu. Merasa, bahwa itu adalah personal legend-ku. Tapi, ternyata, ada satu titik yang menunjukkan, kalau aku tidak seharusnya ada disana. Hidup kita, dan pencarian-pencarian kita memang tidak pernah selesai. Karena, aku percaya hidup adalah sebuah perjalanan. Ada saat-saat dimana, aku atau kita menemukan kompas, dan tahu kemana kita pergi. Ada kalanya (dan seringnya), aku atau kita kehilangan kompas itu. Perlu kembali mencarinya.
Twenty nine just twenty nine. I have to move my life forward. I have many things to do. My dreams and passions must be fullfilled. I remember what a man said to me once, long time ago. A guy that I hardly remember his name, "If you wanna take a chance, you have to change"
Twenty nine, I have to do what I believe. And, I know it!
Yeah, it just twenty nine! "Oh, the night is still young"
Kata teman, usia hanya ada di atas kertas. Dia ada di akte kelahiran. Dia ada di raport-raport kita. Dia ada di ijazah-ijazah kita. Dia ada di CV-CV kita. Yeah, pokoknya, hal-hal yang berkaitan dengan administrasi. Bahkan, di internet, kita juga sering ditanya, berapa usianya. Lebih halusnya, ada form yang harus kita isi tentang tanggal/bulan/tahun lahir.
Administratif juga sih.
Setiap tahun, aku selalu membuat catatan tentang ulang tahunku. Tidak penting-penting amat sih. Begitu pula dengan ulang tahun kita. Tapi, dia semacam alarm bagi kita untuk mengingatkan diri kita, sudah berapa tahun kita diberi kesempatan untuk menghirup udara,
Eh, apa sih yang telah dilakukan? Dalam konteks ini, apa sih yang telah aku lalukan? Ah, ternyata tidak banyak. Kurang malah. Sering buat banyak orang kecewa, sedih, dan menangis. Orang tuaku, teman-temanku, atau bahkan orang-orang yang tidak pernah aku temui.
29 tahun ini. Aku sudah, paling tidak, aku sudah merasakan naik-turunnya hidup. Sangat bahagia. Bahagia. Sedih. Sangat sedih. Atau bahkan, datar. Merasa ramai. Merasa sepi. Atau, merasa sepi di tengah-tengah keramaian. Segala macam emosi berkecamuk.
29 tahun. Hidupku memang jauh dari sempurna. Atau mungkin, memang tidak pernah bisa menjadi sempurna. Karena hidup, tidak akan pernah bisa sempurna. Setiap detik, orang belajar. Aku belajar. Mengoreksi diri sendiri. Betapa ini salah. Itu salah. Betapa ini dan itu perlu diperbaiki.
Dalam satu titik, kita atau aku, merasa telah menemukan tujuan hidupku itu apa. Lalu, bagaimana aku berusaha untuk memenuhi semua itu. Merasa, bahwa itu adalah personal legend-ku. Tapi, ternyata, ada satu titik yang menunjukkan, kalau aku tidak seharusnya ada disana. Hidup kita, dan pencarian-pencarian kita memang tidak pernah selesai. Karena, aku percaya hidup adalah sebuah perjalanan. Ada saat-saat dimana, aku atau kita menemukan kompas, dan tahu kemana kita pergi. Ada kalanya (dan seringnya), aku atau kita kehilangan kompas itu. Perlu kembali mencarinya.
Twenty nine just twenty nine. I have to move my life forward. I have many things to do. My dreams and passions must be fullfilled. I remember what a man said to me once, long time ago. A guy that I hardly remember his name, "If you wanna take a chance, you have to change"
Twenty nine, I have to do what I believe. And, I know it!
Yeah, it just twenty nine! "Oh, the night is still young"
No comments:
Post a Comment