Wednesday, 29 July 2009

Karena Hidup Bukan Matematika

Mates, hidup penuh dengan ketidakpastian. Karena memang, hidup bukan Matematika. Yang satu ditambah satu sama dengan dua. Masa depan kita adalah sebuah misteri. Kita tidak pernah tahu, apa yang akan terjadi dalam beberapa detik ke depan. Hanya saja, aku percaya, bahwa hidup kita saat ini, dan sebelumnya dipersiapkan untuk "menanti datangnya misteri itu terkuak"

Ketika pada suatu ketika, aku pernah mengungkap pada Bebe kalau aku ketakutan tentang masa depan, dia dengan santai menjawab "Kamu tidak usaha mengkuatirkan masa depan, Emon..." Waktu aku share hal itu ke Tika, dia kurang sepaham dengan Bebe. Akan tetapi, ketika tadi malam aku mulai resah dan gelisah, aku curhat ke Tika via YM tentang perlunya plan B dalam hidupku, Tika bilang, "barangkali Bebe benar. Kita tidak perlu mengkhawatirkan masa depan" Tadi malam, Tika sangat bijaksana sekali. Dia juga bilang begini, "Don't expect too much on the end result.." She was very right.

Aku memang tidak perlu kuatir apapun dengan hidupku. Hidup memang selalu tidak pasti, tapi itulah yang membuat hidup selalu menarik. Dan, memacu adrenalin kita. Aku harus segala siap dengan hidup, seperti apapun rupanya nanti. Tapi, aku harus tetap optimis, aku bisa menjalaninya dengan baik. Dan, yang terpenting, aku harus tetap punya mimpi. Karena, mimpi itulah yang membuat orang sepertiku tetap hidup. Aku tidak punya apa-apa, selain MIMPI.

No comments: