Friday, 7 August 2009

Siang Hari di Phoenam

Kemarin siang, setelah meeting dengan Nakajima-san dan Wanna di JICA office di Kantor Gubernur, aku sempatkan diri ke Phoenam. Saat itu, jam menunjukkan 12.30 waktu Indonesia Tengah. Waktunya makan siang. Pagi aku tidak sarapan. Tapi, kalau ke Phoenam sebenarnya hanya ada kopi, roti dan mie goreng. Ah, peduli amat. Kalau perlu, makan roti dua porsi. Aku tidak jadi mampir ke FIPO, karena Haji Basir sedang rapat, entah dimana, dan mungkin juga kantor sepi. Katanya, tropi mau dikirim saja.

Siang itu, ada sekitar 10 orang pengunjung di Phoenam. Ya, tentu saja, para pengunjungnya adalah lelaki semua. Lima orang laki-laki duduk di meja sebelahku. Mereka semua China. Sedang mengobrol dengan serunya. Dua orang lelaki, duduk di meja seberang, sedang bermain catur. Kemudian dua orang lelaki, duduk agak jauh dari mejaku. Di dekatku, duduk dua orang lelaki, satu orang menyanyi "Indonesia Raya" Lalu, masuk seorang lelaki setengah Arab. Dia memaki kopyah. Sedikit berjenggot. Sudah berwarna putih. Lelaki ini, memandangku dengan penuh selidik. Sepertinya, aneh melihat seorang perempuan duduk sendirian di warung kopi di tengah hari bolong. Aku cuek saja. Disana meminum kopi susu dan memakan dua porsi roti. Satu porsi roti panggang kaya, dan satu porsi roti panggang telur rebus. Aku memang sedang lapar.

Kopi di Phoenam memang tetap enak. Aku meminumnya pelan-pelan. Setiap lelaki yang masuk ke dalam Phoenam, selalu melirik ku. Tak jarang yang senyum dikulum.

Hal yang sama aku alami bersama dengan Rina di Jalan Sadaeng. Ketika kita minum sejenis STMJ, tapi ada namanya. Hanya saja aku lupa. Kita disana minum, dan sambil makan pisang goreng dan ketela goreng. Disana, kita sampai jam 12 malam. Semua orang setengah melotot ke kita. Apalagi, kita bercerita dengan seru banyaknya kisah perjalanan yang kita lakukan. Cerita-cerita konyol saat traveling. Juga, tentang mimpi dan rencanaku bersama dengan Lala tahun depan. Upsss..ternyata, Rina kenal juga Lala. Kita lalu sepakat, kalau tahun depan, kita akan traveling bersama, ke benua itu. Dan, berpikir, siapa-siapa saja orang yang ada di benua itu, dan berkenan memberikan kita surat undangan, hehe. Oh, aku tidak menyangka bisa ketemu dan mengobrol sebebas ini dengan adik kelasku ini. Oh, senang sekali, menemukan satu lagi orang yang sejenis. Jam 12 malam, kita sepakat untuk cabut dari tempat ini. Aku ke hotel, Rina ke kos di Jalan Hadji Bau.

No comments: