Malam itu, aku menginap di Tika. Kulkas dia baru. Rumah petaknya sekarang sudah mulai penuh dengan barang-barang. Juga sudah ada TV dan DVD player. Aku lihat, kulkasnya penuh dengan bahan-bahan makanan. Ada berbagai macam makanan beku, susu, keju, dan lain-lain. Mirip dengan aku ketika baru saja beli kulkas. Penuh dengan bahan-bahan makanan karena kita takut kelaparan. Aku tertawa saja, mengingat sekarang kulkasku hanya berisi barang-barang yang penting saja.
Pagi hari, kita masak oseng-oseng ikan asin yang memang rasanya sangat asin. Karena ikan ini, semuanya menjadi bau ikan asin. Bau ikan asin tidak mau hilang dari tangan kami. Walaupun sudah kita gosok dengan sabun. Parah.
Jam 10 Donny dan Intan menjemputku. Dan, sempat membuat Jalan Bendi macet beberapa saat. Karena aku belum merapikan semua barang dan tidak sempat memakai sepatu, akhirnya aku berlarian di atas aspalt
We did not have idea where to go. Akhirnya, kita ke Cilandak Town Square (CITO) untuk nonton Merah Putih. Film kolosal perjuangan yang diproduseri oleh Hasyim Djoyohadikusumo. Dibintangi oleh Donny Alamsyah, Lukman Sardi, Darius, Zumi Zola dan anak Hasyim, Saraswati Rahayu. Karena melibatkan orang-orang Hollywood, lumayan untuk lighting, sound, efek visual, dst. Pokoknya tidak norak seperti pada umumnya film Indonesia.
Hari itu, kita menghabiskan waktu dengan makan, creambath dan jalan. Pokoknya, hal-hal yang menyenangkan lainnya. Malamnya, aku menginap di Donny. Rencana awal, akan menginap di tempat baru Nisha di Sumurbatu. Tetapi karena Maghrib masih di Bekasi, dan susah untuk ketemu di daerah tengah, akhirnya aku memutuskan untuk menginap di Donny. Apalagi, kamar sudah disiapkan. Donny sudah agak ngambek waktu aku bilang akan menginap di Sumurbatu.
Pagi hari, kita masak oseng-oseng ikan asin yang memang rasanya sangat asin. Karena ikan ini, semuanya menjadi bau ikan asin. Bau ikan asin tidak mau hilang dari tangan kami. Walaupun sudah kita gosok dengan sabun. Parah.
Jam 10 Donny dan Intan menjemputku. Dan, sempat membuat Jalan Bendi macet beberapa saat. Karena aku belum merapikan semua barang dan tidak sempat memakai sepatu, akhirnya aku berlarian di atas aspalt
We did not have idea where to go. Akhirnya, kita ke Cilandak Town Square (CITO) untuk nonton Merah Putih. Film kolosal perjuangan yang diproduseri oleh Hasyim Djoyohadikusumo. Dibintangi oleh Donny Alamsyah, Lukman Sardi, Darius, Zumi Zola dan anak Hasyim, Saraswati Rahayu. Karena melibatkan orang-orang Hollywood, lumayan untuk lighting, sound, efek visual, dst. Pokoknya tidak norak seperti pada umumnya film Indonesia.
Hari itu, kita menghabiskan waktu dengan makan, creambath dan jalan. Pokoknya, hal-hal yang menyenangkan lainnya. Malamnya, aku menginap di Donny. Rencana awal, akan menginap di tempat baru Nisha di Sumurbatu. Tetapi karena Maghrib masih di Bekasi, dan susah untuk ketemu di daerah tengah, akhirnya aku memutuskan untuk menginap di Donny. Apalagi, kamar sudah disiapkan. Donny sudah agak ngambek waktu aku bilang akan menginap di Sumurbatu.
No comments:
Post a Comment